Thursday, January 21, 2010

Al-kautsar

AL KAUTSAR
Oleh: Ust Ahmad Hariyadi


Apa arti kata al kautsar? Bagaimana asbabul nuzul surat Al Kautsar? Bagaimana pemahaman ulama mengenai kata al kautsar ini?

Al kautsar berarti kebajikan yang banyak. Kata al kautsar berasal dari kata katsiir yang digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang kuantitas atau kualitas tinggi. Kata al kautsar hanya disebut sekali dalam al Qur’an, yaitu dalam surat Al Kautsar/108:1. Al Kautsar sekaligus menjadi nama dari surat yang ke 108 ini, namun ada juga yang memberi nama surat ini dengan surat An Nahr.

Terdapat beragam riwayat yang menceritakan tentang asbabun nuzul-nya surat ini, salah satu di antaranya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As Suddi. Ketika putera Rasulullah saw (Al Qasim) meninggal, Al ’Ashi bin Wail berkata bahwa Muhammad saw telah terputus keturunannya, maka turunlah surat Al Kautsar/108: 3 (Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah orang yang terputus).

Riwayat yang senada dikatakan bahwa ’Uqbah bin Abi Mua’ith berkata, ’Tidak seorang laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw, sehingga keturunannya terputus’. Ayat ini (Surat Al Kautsar/108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu (R. Ibn Jarir). (Lihat asbabun nuzul surat Al Kautsar, Qomaruddin Shaleh, dkk)

Para ulama memberikan beberapa pemahaman mengenai makna kata al kautsar sebagaimana berikut ini:

a. Sungai di Surga
Anas bin Malik mengatakan bahwa kami berada di sekeliling Rasul saw, tiba-tiba Beliau terlena sebentar kemudian Beliau mengangkat kepala dan bersabda, ’Diturunkan kepadaku tadi satu surah’. Lalu Beliau membaca surah Al Kautsar dan bersabda, ’Tahukah kalian apa al kautsar?'. Kami menjawab, ’Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.' Lalu Beliau melanjutkan, ’Ia adalah sungai yang dijanjikan Tuhan kepadaku. Di sana terdapat banyak kebajikan. Ia adalah telaga yang banyak didatangi (untuk diminum) ummatku pada hari kiamat.’ (HR. Muslim).

Berdasar hadits ini mayoritas ulama mengatakan bahwa surat Al Kautsar diturunkan di Madinah, karena Anas bin Malik baru masuk Islam pada masa awal hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah.

b. Keturunan Nabi Muhammad saw
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa salah satu sebab turunnya ayat ini adalah tuduhan kafir Qurays kepada Rasulullah saw sebagai seseorang yang terputus keturunannya karena kematian puteranya. Ada ulama yang mengatakan bahwa tidak tepat jika Rasulullah saw dikatakan terputus keturunannya sebab ada keturunan Rasulullah saw yang berasal dari keturunan Fatimah (putri Rasulullah saw).

Salah satu pertimbangan pendapat ini adalah pernyataan Abi Bakrah, ’Aku mendengar Nabi saw yang ketika itu berada di atas mimbar dan Hasan berada di sampingnya, sekali memandang kepada hadirin dan sekali memandang kepada beliau, ’Anakku ini (sambil menunjuk kepada Hasan) adalah sayyid, semoga Allah melakukan ishlah melalui (jasa)-nya antara dua kelompok kaum Muslimin’ (HR. Bukhari)

c. Banyak Kuantitas atau Kualitas
Pendapat ini berdasar pada pernyataan Ibnu Abbas, ketika disampaikan pendapat yang menyatakan bahwa al kautsar adalah sungai di surga, beliau menjawab,’Itu sebagian dari al kautsar yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya’ (M. Qurays Syihab).

Artinya jika sungai di surga merupakan sebagian dari al kautsar yang dijanjikan Allah kepada NabiNya, berarti masih banyak lagi al kautsar-al kautsar lainnya. Oleh sebab itu ada ulama yang mengartikan al kautsar dikembalikan kepada makna harfiyah kata ini yaitu banyak, banyak dalam hal kualitas ataupun kuantitasnya.

Walaupun kata al kautsar pada konteks surat Al Kautsar ditujukan kepada Rasulullah saw (karena menggunakan kata ganti ka/kamu), namun tidak berlebihan kiranya jika kita juga berharap untuk memperolehnya. Apalagi jika dikaitkan dengan makna al kautsar yang dapat bermakna sangat luas sesuai dengan makna harfiyah kata.

Semoga kita juga memperoleh al kautsar--dapat minum telaga di surga, mempunyai keturunan shalih/shalihah, dan karunia Allah lainnya!

No comments:

Post a Comment