Thursday, January 21, 2010

Al Kautsar

Hari ini, 20 Rabiutsani, merupakan hari bahagia buat pasangan idaman Rasulullah Saw dan Khadijah. Hari dimana terlahir dari sebuah keluarga nabawi seorang putri yang kelak menjadi penghulu di alam semesta dan teladan wanita sepanjang masa.

Wajar jika hari ini disematkan sebagai hari ibu atau hari wanita yang dimaksudkan untuk merayakan dan memperingati kelahiran seorang bunda yang melahirkan putra-putri unggul dalam pentas sejarah umat manusia atau seorang wanita yang meski berusia belia telah menjadi sumber keteduhan bagi sang ayah.

Seorang wanita yang tak terperikan kepribadiannya sedemikian sehingga Dr. Syariati hanya mampu melukiskan kepribadiannya dengan menulis sebuah buku…Fatimah is Fatimah…Fatimah adalah Fatimah. Karena tiada yang mengenalnya dengan baik kecuali Allah, Rasul-Nya dan suami kinasihnya. Hadrat Fatimah az-Zahra As lahir menghiasi kebahagiaan Hadrat Khadijah As dan Rasulullah Saw. Sebelum kelahirannya, Nabi Saw memiliki dua putra, Qasim dan Tahir, akan tetapi kedua putra beliau ini meninggal selagi mereka masih belia.

Nabi Saw memulai menyebarkan ajaran Islam dan mendapatkan musuh-musuh akibat dakwah ini. Sebagai hasilnya, beberapa kaum Musyrik memulai melancarkan ejekan kepada beliau akibat kematian putra beliau, dengan memanggilnya sebagai "Abtar".Istilah Abtar ini bermakna seekor binatang yang tidak memiliki ekor – betapa kejinya orang-orang mengejek Nabi Saw dengan "Abtar" karena beliau tidak memiliki anak yang akan melanjutkan garis keturunannya.Kemudian, ketika Hadrat Fatimah As lahir, turunlah surat al-Qur'an berikut ini:

Dengan Nama Allah Yang Mahakasih dan Mahasayangاِناّ اَعْطَيْنكَ اَلْكَوْثَر °ٍSesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (wahai Muhammad) nikmat yang melimpah (kautsar), فَصَلِّ لِرَِِِبِّكَ وَانْحَرْ °Oleh karena itu, pujilah Tuhanmu dan berkorbanlah. اِنَّ شا نئَك هُو البترٌ ° Sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus (tidak akan memiliki keturunan).

Ketika Nabi Saw ditanya tentang apa arti dari kautsar, beliau menjawab bahwa kautsar berarti sebuah sungai di Surga dan seseorang yang akan memberikan air dari sungai tersebut kepada orang-orang Mukmin adalah Imam 'Ali al-Murtada As.Kemudian Nabi Muhammad Saw berkata bahwa kautsar juga bermakna nikmat yang melimpah, dan kelahiran Sayidah Fatimah menandakan bahwa, melalui dirinya, keturunan Rasulullah Saw akan melimpah ruah.Janji Allah terbukti karena hari ini, keturunan Nabi Muhammad Saw tidak terhitung banyaknya, (sadat plural dari sayid), sementara tidak ada orang yang mengklaim dirinya sebagai seorang keturunan dari kaum Musyrik Quraisy. Lalu musuh-musuh Nabilah yang terbukti menjadi Abtar.

[1] Wanita SurgawiDalam sebuah riwayat yang dinukil dari kitab-kitab Ahlusunnah dan Syiah: Rasulullah Saw pada malam mi’raj melintasi surga, Jibrail memberikan buah pohon Tuba, dan tatkala Rasulullah Saw kembali ke bumi, nutfah Fatimah As terpancar dari buah surga tersebut. Oleh karena itu, dalam hadis kita membaca bahwa Nabi Saw amat sering mencium Fatimah As, sehingga suatu hari Aisyah bertanya dengan gusar tentang gerangan apa yang membuat Nabi Saw amat sering mencium gadis kecil ini?! Rasulullah Saw menjawab: “Aku mencium semerbak surga kapansaja aku mencium Fatimah” Artinya tatkala Rasulullah Saw ingin merasakan semerbak surga maka ia melayangkan kecupan cinta kepada Fatimah As. Wujud Fatimah merupakan sumber kebaikan yang melimpah dan tidak terkira, yang selain merupakan faktor penentu bagi keberlanjutan risalah Rasul Saw hingga hari kebangkitan kelak, hal ini juga menjadi faktor keabadian keturunan suci Rasulullah Saw.

[2] Atas alasan inilah, Fatimah As disebut sebagai kautsar Muhammad atau kautsar surgawi. Karena itu, ketika Rasulullah Saw merindukan surga dan merasakan dahaga surgawi segera beliau melanyangkan kecupan cinta dan ciuman keberadaan kepada sosok yang diturunkan baginya surah al-Kautsar.

Apa arti kautsar?Kautsar merupakan sebuah kata yang timbangannya adalah "fau'al" dan merupakan kata sifat yang diambil dari kata "kitsrat" atau melimpah. Dan "kautsar" di sini bermakna kebaikan yang banyak atau melimpah. Keluasan dari makna kautsar telah menyebabkan kata ini memiliki obyek yang tak terhitung banyaknya dimana "kebaikan yang tak terhingga" pun bisa dimasukkan ke dalamnya. Mengenai kata kautsar yang terdapat pada surah mulia al-Kautsar, terdapat begitu banyak makna yang disebutkan, baik dalam kitab-kitab tafsir Syiah maupun Ahlisunnah yang kesemuanya mencerminkan pada obyek kebaikan yang melimpah, seperti:
1. Telaga kautsar;
2. Maqam syafaat kubra di hari kiamat;
3. Nubuwwat atau kenabian;
4. Hikmah dan ilmu;
5. Al-Quran;
6. Banyaknya sahabat dan pengikut;
7. Banyaknya mukjizat;
8. Banyaknya ilmu dan amal;
9. Tauhid dan dimensi-dimensinya
;10. Nikmat-nikmat Tuhan dan Rasul saw di dunia dan akhirat;
11. Keturunan yang banyak yang tetap ada sepanjang masa.

Tak diragukan lagi banyaknya generasi dan keturunan Rasulullah Saw yang sepanjang masa ini, tentulah berasal dari putri semata wayang, kinasih Rasul, Sayyidah Fatimah Az-Zahra As. Dengan demikian, mishdaq terjelas dari "kautsar" ini adalah wujud dan keberadaan Sayyidah Fatimah As. Fakta, hakikat, dan saksi dari realitas ini dapat kita ketahui dari sebab turun ayat (sya'n an-nuzul) dan konteks ayat-ayat dari surah al-Kautsar.

Karena itu, dengan bersandar pada riwayat-riwayat yang berkaitan dengan telaga kautsar dan sya'n an-nuzul surah al-Kautsar serta teks serta konteks ayat-ayat, bisa disimpulkan bahwa "kautsar" memiliki dua mishdaq yang sangat jelas, salah satunya adalah mishdaq duniawi dan yang lainnya adalah mishdaq ukhrawi.

Mishdaq duniawi yang dimaksud tak lain adalah "kautsar Muhammadi" yaitu Sayyidah Fatimah az-Zahra As yang merupakan mata air dan asal dari keturunan dan putra-putra suci Rasul Saw, dimana beliau dan keturunannya inilah yang akan menghilangkan dahaga yang dirasakan oleh masyarakat terhadap makrifat, akhlak, hukum dan adab-adab Ilahi.

Sedangkan mishdaq yang lainnya adalah "kautsar surga", sebuah telaga di surga dimana Ali As dan para Imam Maksum As lainnya merupakan orang-orang yang akan menyajikannya. Air dari telaga inilah yang kelak akan menghilangkan dahaga dan rasa kehausan para musafir padang mahsyar.

[3] Karakteristik telaga KautsarDan inilah karakteristik- karakteristik yang dimiliki oleh telaga Kautsar dari lisan mulia Rasul Saw, dimana beliau bersabda, "Telaga Kautsar merupakan sebuah sungai di surga yang memiliki begitu banyak kebaikan. Telaga ini dikelilingi oleh begitu banyak mangkuk-mangkuk indah sejumlah bintang-gemintang di langit. Umatku akan mendatanginya setelah memasuki surga.

Sesungguhnya di sisiku terdapat sebuah kolam seluas kota Madinah hingga Yaman atau seluas Madinah hingga Oman, pinggirannya terbuat dari emas, airnya mengalir di atas batu Lu'lu' dan Marjan, air yang terdapat di dalamnya putih, lebih putih dari salju ataupun susu, lebih manis dari madu, dan lebih harum dari aroma Ambar. Siapapun yang meminum air ini tidak akan pernah merasa kehausan setelahnya. Dan golongan pertama yang akan memasukinya adalah para Muhajirin fakir yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Sedangkan wali dan orang yang akan menyajikan air tersebut adalah Maula Amirul Mukminin Ali As.

Setelah selesai meminum air dari telaga kautsar ini, para mukmin akan berkumpul di sisi Rasul Saw dan bergembira dengan pertemuan mereka satu dengan yang lain. Mata air telaga kautsar berasal dari 'arsy yang merupakan tempat tinggal para wasiullah As serta para pengikutnya, dan dari sanalah air tersebut akan mengalir ke kolam ini melalui dua buah talang air, setelah itu akan mengalir pada dua sungai yang terdapat di dalam surga.

Setiap nabi akan memiliki sebuah sungai di dalam surga dimana banyaknya orang-orang yang masuk ke sungai tersebut telah menyebabkan mereka saling berebut, akan tetapi aku berharap orang-orang yang memasuki telagaku lebih banyak dari seluruh mereka."

[4] Sedangkan di bawah ini merupakan karakteristik-karakteristik telaga kautsar dari lisan para Maksum As:Amirul Mukminin Ali As bersabda, "Telaga kautsar kami begitu penuh, di sana terdapat dua sungai yang mengalir dari surga, salah satunya berasal dari mata air yang bernama tasnim dan yang lainnya dari mata air mu'in"

[5]Dalam salah satu hadis terkenal dari Imam Baqir As, beliau bersabda, "Barang siapa merasakan kesedihan karena musibah yang menimpa kami, maka dia akan merasakan kebahagiaan pada saat meninggal, sebuah kebahagiaan yang tidak akan pernah keluar dari dalam kalbunya hingga ia memasuki telaga kautsar, dan hal ini akan membuat kegembiraan bagi kautsar karena sahabat-sahabat kami telah memasukinya. Bahkan dia akan menyajikan kelezatan-kelezatan dari berbagai sajian supaya mereka tidak berpindah ke tempat lain.

Barang siapa meminum air dari telaga tersebut satu gelas saja, maka selamanya tidak akan merasakan dahaga maupun kesulitan. Air telaga ini dingin sedingin kapur, harum beraroma ambar dan berasa lezat seperti jahe, lebih manis dari madu, lebih lembut dari mentega, lebih jernih dari air. Ia terpancar dari mata air tasnim, melintasi seluruh sungai-sungai yang terdapat di dalam surga dan mengalir di atas batu-batu kecil dari jenis Mutiara dan Rubi.

Setiap mata yang menangis karena musibah yang menimpa kami, akan bergembira dan bersuka ria ketika memandang kautsar. Kautsar akan memberikan air kepada seluruh sahabat-sahabat kami, akan tetapi kelezatan dan kenikmatannya sesuai dengan mahabbah, kasih sayang dan ketaatan mereka kepada kami, siapapun yang kasih sayangnya kepada kami lebih kuat, maka mereka pun akan merasakan kenikmatan yang lebih besar."

[6] Poin yang perlu mendapat perhatian juga adalah bahwa keduabelas Imam Maksum As, pada hari kiamat kelak seluruhnya adalah orang-orang yang akan menyajikan air dari telaga kautsar ini. Sebagaimana hal ini terlihat dari berbagai hadis. Salah satunya adalah Sayyid Asy-Syuhada, Imam Husain As, yang bersabda dalam salah satu hadisnya, "Kamilah pemilik telaga kautsar, dan kami pulalah yang akan menghilangkan dahaga para sahabat kami dengan air dari telaga ini."

[7]Dan sebagaimana halnya Rasul Saw yang berharap bahwa orang-orang yang akan memasuki telaga kautsarnya kelak lebih banyak dari mereka yang memasuki telaga lainnya, maka setiap muslim yang mendengar nama dan karakteristik dari telaga kautsar ini pun berharap supaya bisa termasuk dalam golongan orang-orang yang bisa mengecap lezatnya air telaga ini. Akan tetapi menjadi sebuah perkara yang jelas bahwa supaya harapan ini bisa menjadi kenyataan tentu memerlukan upaya dan jerih payah untuk menggapai tahapan-tahapan yang diperlukan, setelah itu harus pula menjaga kelanggengan hasilnya dari segala tipu daya yang manapun, baik dari kalangan jin maupun manusia, eksternal maupun internal. Karena jika tidak demikian, maka seluruh usaha dan jerih payah yang telah kita lakukan akan sia-sia dan seluruh harapan untuk mereguk air telaga kautsar akan berubah menjadi khayal dan imajinasi belaka.

Semoga Tuhan senantiasa memberikan hidayah kepada kita di dunia ini untuk mendapatkan lebih banyak lagi tentang makrifat Ahlulbait As dan kecintaan kepada mereka sehingga di akhirat kelak, kita akan termasuk ke dalam golongan mereka yang berada di sisi telaga kautsar, yang mendapatkan cahaya mata karena pertemuan dengan orang-orang suci, yang menghilangkan dahaga jiwa dari tangan-tangan mulia mereka. Oleh karena itu dalam doa nutbah kita membaca, "Ya Allah, hilangkanlah dahaga kami dengan air telaga milik kakek Imam Zaman As (yakni Rasulullah Saw) … minuman segar nan sempurna, dimana siapapun yang telah meminumnya tidak akan pernah merasakan dahaga setelahnya. Ya Arhamarrahimin."

Sumber rujukan:1. Khawarazmi, Maqtal, jil. 2, hal. 33.2. Zamakhsyari, Mahmud bin Umar, Al-Kasysyaf, hal. 806-808.3. Thabathabai, Muhammad Husain, Al-Mizan, jil. 20, hal. 370-373.4. Thabarsi, Fadhl bin Hasan, Majma'ul Bayan, jil. 5, hal. 548-549.5. Allamah Majlisi, Biharul Anwar, jil. 8, hal. 18.6. Allamah Majlisi, Haqqul Yaqin, hal. 453-455.7. Feidh Kasyani, Mula Muhsin, Mahajjatul Baidha', jil. 8, hal. 352-353.8. Muhadist Qumi, Abbas, Mafatihul Jinan, doa Nutbah.9. Mishbah Yazdi, Muhammad Taqi, Jami az Zulal-e Kautsar, hal. 19-22.

“Hidup”, Bersyukurlah!

“Hidup”, Bersyukurlah!
Oleh: Ust. Heru Pudji Hartanto


“Mengapa hidup ini bukan pilihan?”

“Memangnya kenapa dengan hidup ini?”

“Bila seandainya hidup ini adalah sebuah pilihan, tentu saya lebih memilih untuk tidak pernah hidup!”

“Ada apa dengan hidup Ibu?”

“Hidup saya hampir sepenuhnya berisi duka dan derita.”

Demikian sekilas tanya jawab yang pernah terjadi di serambi rumah saya, suatu malam—ketika mendadak hadir sesosok tamu spiritual. Seorang ibu, lengkap dengan wajahnya yang kusam dan terlihat guratan kelesuhan hidup di dahinya. Hingga kami pun saling bertanya, berdiskusi dan mencoba mencari jawaban atas “pengadilan” dengan satu-satunya terdakwa yang hadir saat itu, yaitu “HIDUP”.

Dalam sebuah forum “Spiritual Quality Development Training”, muncul sebuah pertanyaan menarik yang seringkali diajukan pada sesi-sesi awal pelatihan, yaitu “Bila saja Allah berkenan memberi Anda kesempatan hidup di dunia ini untuk kedua kalinya, kiranya kehidupan seperti apa yang Anda inginkan dalam kesempatan hidup tersebut?”

Ternyata ada sedikit orang yang memberikan jawaban dengan mengatakan, “Cukup bagi saya sekali saja hidup dalam kehidupan dunia ini, namun jika Allah berkenan memberi kehidupan di dunia untuk kedua kalinya, saya berharap kehidupan saya nantinya tak jauh berbeda dengan kehidupan saya saat ini”.

Terlihat secara jelas, betapa berbahagianya kehidupan orang-orang semacam ini. Kalaupun ada kehidupan dunia yang kedua kali, ia ingin kehidupannya berulang kembali.

Adapun yang terbanyak adalah mereka yang memberikan jawaban, “Bila saja ada kesempatan hidup yang kedua kalinya di dunia, tentunya kesempatan hidup yang berbeda daripada keadaan hidup kita saat ini! Sebuah kehidupan yang jauh lebih berbahagia, menyenangkan dan menggembirakan.”

Bila demikian halnya jawaban yang kita berikan, “Memangnya ada apa dengan kehidupan kita yang sekarang?”

Jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut, sedikit banyak menunjukan tingkat kebahagiaan seseorang dalam menjalani hidup, atau paling-tidak pandangan seseorang tentang kualitas kehidupannya sendiri.
Sangkaan akan dapatnya memilih adanya kehidupan yang lebih baik di kehidupan berikutnya, disertai bercampur aduknya dengan rasa kebencian terhadap seluruh sisi kehidupan yang saat ini dijalani oleh seseorang, seringkali telah dengan mudah menghantarkan seseorang melakukan apa yang dikenal dengan tindakan Bunuh Diri.

Kegagalan memaknai, memahami tujuan disertaai kebencian terhadap hidup, telah menjadikan banyak generasi muda di kota-kota besar, negara-negara maju dan orang-orang yang mapan secara intelektual, beramai-ramai melakukan bunuh diri secara massal. Adapun mereka yang tinggal di pelosok desa, negara miskin dan berpikir sederhana, justru memiliki tingkat ketahanan hidup yang cukup tinggi.

Sebab itulah, selain kebisuan, jawaban yang bisa saya berikan malam itu adalah, “Memang hidup ini bukan pilihan kita, Namun hidup ini adalah anugerah sekaligus amanah, karena hidup ini pilihan Tuhan. Tentu Dia tak akan sembarangan memberikan amanah tersebut kepada mereka yang tak layak menerimanya. Bukankah Langit dan Bumi pernah menolaknya? Maha Berkah Dia yang telah memilih kita untuk “Ada” dari semesta ketiadaan yang gelap tiada berpangkal. Bersyukur adalah isi dari ujung dan pangkal “Ada”nya hidup ini.”
“Alhamdulillah, ternyata memang benar, walaupun hidup ini bukan pilihan kita, namun kita tak lagi perlu khawatir, karena hidup ini merupakan pilihan Sang ahlinya. Terima kasih, sekarang saya tak perlu khawatir lagi menjalani sisa hidup pilihan ahli-Nya,” jawab ibu tersebut sambil meminta izin pulang, karena teringat anaknya yang terbiasa terbangun dari tidurnya pukul 3 dini hari.

Menjadi Ada, penting untuk disyukuri, untuk menemukan syukur dalam HIDUP.
Menjadi Manusia? bersyukurlah
Menjadi Muslim? bersyukurlah
Menjadi Mukmin? Bersyukurlah
Menjadi Muhsin? bersyukurlah
Menjadi abid? bersyukurlah

Salaamun hiyaa mat’la’il fajr….Wallahu a’lam bishawwab

sumber : H. Pudji H.

MITOS SAFAR DI MASYARAKAT SUNDA

MITOS SAFAR DI MASYARAKAT SUNDA
Oleh : Uwes Fatoni

Safar adalah salah satu bulan Islam dalam pengucapan lidah orang Sunda. Asal kata Safar dari Shafar, yang memiliki makna “kosong.” Dalam tradisi Arab pra-Islam bulan Safar merupakan bulan peperangan. Masyarakat Arab pada bulan ini tidak banyak beraktivitas dan berdagang karena terganggu peperangan yang berkecamuk antar kabilah. Dari peristiwa itu muncul beragam mitos negatif di seputar bulan Safar.

Seiring dengan masuknya Islam ke tatar Sunda, mitos-mitos itu pun ikut meresap dalam pemikiran masyarakat. Orang Sunda menganggap pamali untuk mengadakan pesta perayaan, seperti hajat pernikahan atau sunatan anak di bulan Safar. Selain itu juga mereka percaya akan turun berbagai penyakit dan musibah di bulan ini dan sebagai puncaknya terjadi pada hari Rebo wekasan.


Paceklik Order
Berbeda dengan bulan Rayagung yang ramai dengan acara hajatan terutama di akhir pekan, di bulan Safar janur kuning tidak lagi terlihat menghiasi gang dan gedung-gedung serbaguna. Masyarakat Sunda enggan untuk melangsungkan pesta perayaan di bulan ini.

Menurut Ahmad Gibson Al-Busthomi, seorang seniman Sunda, dalam sebuah diskusi beberapa waktu yang lalu menyatakan bahwa dalam masyarakat Sunda tidak dikenal sistem perhitungan hari baik (astrologi) seperti masyarakat Jawa. Namun, mitos larangan menikah di bulan ini ternyata sangat kuat tertancap dalam benak masyarakat. Sekalipun orang Sunda saat ini sudah jauh lebih modern, tapi tetap saja mereka merasa cadu untuk mengadakan pesta di bulan ini. Mereka meyakini ikatan pernikahan yang dilakukan di bulan Safar tidak akan abadi, dan ke depannya akan sulit untuk mendapatkan keturunan.


Hal ini kemudian diperkuat dengan pandangan bahwa bulan Safar adalah bulan kawin anjing. Di beberapa wewengkon tatar Sunda, terutama daerah yang dekat dengan hutan dan masih terdapat anjing liar, pada bulan ini sering terdengar gonggongan dan lolongan anjing. Anjing-anjing tersebut sedang naik birahi dan melakukan perkawinan. Oleh karena itu orang Sunda cadu menikah di bulan ini karena mereka tidak mau disamakan dengan binatang yang dianggap najis tersebut.


Kondisi tersebut tentu saja membawa pengaruh ekonomis kepada orang-orang yang bergelut di bisnis pesta hajatan. Para pengusaha perencana pernikahan, seniman, termasuk mubaligh mengalami paceklik order, tidak ada yang mengundang. Mereka akhirnya “berpuasa” untuk manggung, bahkan beberapa diantaranya wayahna harus banting setir pindah pekerjaan di bidang lain untuk sementara waktu.


Keadaan paceklik order ini baru berakhir tatkala bulan mulud tiba. Dalam sebuah peribahasa Sunda disebutkan, kokoro manggih mulud, orang yang sedang sengsara kemudian mendapat rezeki yang besar seperti bulan mulud. Para pekerja di bisnis hajatan yang di bulan safar dalam kondisi tiiseun, memasuki bulan mulud mereka kembali marema.


Bulan Balae
Bulan Safar juga diyakini sebagai bulan balae (bala bencana). Keyakinan ini sudah terpatri dengan kuat dalam benak masyarakat Sunda. Di bulan ini turun 70.000 penyakit untuk satu tahun ke depan. Berbagai musibah dan bencana juga banyak muncul di bulan ini. Lihat saja berbagai bencana yang saat ini terus melanda beberapa daerah di Indonesia, menurut beberapa kalangan Sunda tradisional itu merupakan pertanda akan kebenaran mitos tersebut.

Mitos bulan bencana ini juga diperkuat dengan cerita tentang sejarah kehancuran masyarakat tempo dulu. Sejak zaman dahulu bencana senantiasa diturunkan di bulan Safar. Tuhan telah menghukum kaum yang tidak beriman seperti Kaum ‘Ad dan Tsamud pada bulan ini.


Namun puncak dari semua masa turunnya bencana terjadi pada hari Rebo wekasan yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar. Oleh karenanya untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai balae tersebut masyarakat Sunda melakukan sedekah dan ritual tolak bala. Dengan bersedekah kepada fakir miskin mereka meyakini bala bencana akan menjauh dan mereka terbebas darinya.


Sedangkan ritual tolak bala dilangsungkan dengan cara memanjatkan doa dan mandi di pantai, sungai atau tempat-tempat keramat tertentu untuk membuang sial. Di Cirebon ritual mandi Safar ini dikenal dengan ngirab. Sekalipun ritual mandi ini sudah terkikis zaman dan semakin jarang dilakukan masyarakat tapi ritual memanjatkan doa penolak bala di malam Rebo wekasan masih tetap dijaga dan diamalkan.


Antara Mitos dan Local Wisdom
Sebagian masyarakat Sunda menganggap keyakinan di seputar bulan Safar semata-mata adalah mitos yang tidak terbukti kebenarannya. Namun, bagi kalangan lain keyakinan tersebut dipandang memiliki benang merah dengan kearifan lokal (local wisdom).
Larangan untuk melakukan aktivitas hajatan di bulan Safar memang tepat karena di bulan ini kondisi cuaca seringkali tidak bersahabat. Larangan ini juga bisa diposisikan sebagai penumbuh kesadaran tentang keseimbangan hidup. Masyarakat diajarkan ada waktunya untuk bersukacita, bergembira dan berpesta serta adakalanya pula mereka harus beristirahat dan bersiap-siap menghadapi cobaan, derita dan dukacita. Dengan begitu akan tumbuh kesadaran hidup yang lebih hakiki.

Tolak bala dengan banyak memberi sedekah mengandung makna solidaritas sosial, paheuyeuk-heuyeuk leungeun atau saling membantu dan saling menolong. Tatkala di bulan ini tidak ada pesta hajatan, orang-orang miskin yang biasa membantu menjadi kehilangan sumber rezeki. Dengan sedekah mereka kembali mendapatkan topangan hidup.


Pemahaman terhadap mitos di atas merupakan bagian dari upaya menyelami khazanah kekayaan budaya Sunda. Dengan pemahaman yang komprehensif akan tergali keselarasan hidup dan kesadaran otentik orang Sunda akan alam dan lingkungannya.

10 Prinsip membangun masyarakat Islam

10 Prinsip membangun masyarakat Islam

1. Iman dan Taqwa
2. Moral dan Etika
3. Kejujuran dan Integritas
4. Bertanggungjawab
5. Mematuhi Kesepakatan
6. Mematuhi Kesepakatan
7. Kesungguhan & Profesionalisme
8. Membina Generasi Penerus
9. Hidup Sederhana
10. Berdisiplin

ASHHABUL KAHFI

Kata Kunci Al Qur'an : ASHHABUL KAHFI
Oleh: Ust Ahmad Hariyadi


Melihat kemungkaran yang semakin ramai di tengah masarakat kita apakah sebaiknya menjauh dari kehidupan masyarakat dan tinggal di tengah hutan? Apa saja rahmat yang diperoleh ashabul kahfi?

Ashhabul kahfi artinya penghuni gua. Kata ini hanya digunakan sekali dalam Al Qur’an yaitu dalam surat Al Kahfi/18:9, ”Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang menghuni gua (Ashabul kahfi) dan (yang mempunyai) raqim itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?”

Secara singkat dapat diceritakan bahwa ashabul kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah. Mereka berkeyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat mengabdi.

Mereka menjauhi kaumnya yang kafir dan dzalim dan berupaya memurtadkan mereka. Perilaku meninggalkan kaumnya ini dibenarkan oleh Allah. Namun saat ini meninggalkan mad’u secara fisik tampaknya merupakan tindakan yang kurang tepat dengan pertimbangan-pertimbangan berikut ini:

a.Adanya perintah menyampaikan amanat (risalah dakwah)
”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”(Al Maidah/5:67)

b. Adanya anjuran berinteraksi
“Orang-orang mukmin yang hidup di tengah-tengah manusia dan bersabar atas tindakan mereka lebih besar pahalanya dari pada orang mukmin yang tidak hidup di tengah-tengah mereka dan tidak bersabar atas tindakan mereka”(Riwayat Ibnu Majah)

Di dalam gua yang menjadi tempat perlindungannya mereka berdo’a,’Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petinjuk yang lurus dalam urusan kami(ini)’ Allah mengabulkan do’a para pemuda ini dengan mengaruniai mereka:

a. Petunjuk tentang adanya gua yang memungkinkan menjadi tempat berlindung
b. Menjauhkan mereka dari gangguan kaumnya yang musyrik
c. Memberikan kemudahan ketika berada di dalam gua. (Munculnya rasa takut dari orang-orang yang melihat mereka, adanya anjing yang menyertai mereka, dan terik matahari yang tidak memanasi tubuh mereka)
d. Allah menidurkan mereka dalam maktu tigaratus sembilan tahun,. Setelah mereka terbangun, gener4asi kaum mereka yang kafir sudah berganti dengan kaum yang beriman.

Tentang jumlah pemuda dalam gua itu mayoritas ulama cenderung lebih sepakat mengatakan jumlahnya 7 orang. Hal ini dilihat dari konteks kalimat yang digunakan dalam Al Qur’an.

“Nanti (akan ada orang yang) mengatakan jumlah mereka adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan yang lain mengatakan ‘jumlah mereka adalah lima orang dan yang keenam adalah anjingnya’ sebagai terkaan terhadap barang yang ghaib; dan yang lain lagi mengatakan ‘(jumlah mereka) tujuh orang dan yang kedelapan adalah anjingnya’.

Katakanlah,’Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (jumlah mereka) kecuali sedikit.”(Al Kahfi/18:22). Pernyataan yang menyatakan jumlah mereka 3 orang dan yang mengatakan jumlah mereka 5 orang dikatakan Allah sebagai terkaan terhadap barang yang ghaib, sementara setelah ayat yang mengatakan jumlah mereka tujuh orang Allah mengatakan bahwa Dia lebih mengetahui jumlah mereka.

Terlepas dari berapa jumlah pemuda itu, yang lebih menarik diamati adalah keberadaan pemuda beriman yang berada dalam gua itu, bukannya anak-anak atau orang dewasa. Dari kisah ini kita dapat belajar peran pemuda dalam dakwah. Dan dari sejarah atau pengalaman-pengalamn kita sendiri-sendiri peran pemuda sebagai agen perubahan selalu saja terjadi. Masih segar dalam ingatan kita runtuhnya orde baru di negara kita yang melibatkan peran pemuda(mahasiswa) di dalamnya.

Pekerjaan rumah untuk pemuda Islam khususnya, apa peran kita dalam menciptakan masarakat yang dilandasi nilai-nilai syariat?

Al-kautsar

AL KAUTSAR
Oleh: Ust Ahmad Hariyadi


Apa arti kata al kautsar? Bagaimana asbabul nuzul surat Al Kautsar? Bagaimana pemahaman ulama mengenai kata al kautsar ini?

Al kautsar berarti kebajikan yang banyak. Kata al kautsar berasal dari kata katsiir yang digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang kuantitas atau kualitas tinggi. Kata al kautsar hanya disebut sekali dalam al Qur’an, yaitu dalam surat Al Kautsar/108:1. Al Kautsar sekaligus menjadi nama dari surat yang ke 108 ini, namun ada juga yang memberi nama surat ini dengan surat An Nahr.

Terdapat beragam riwayat yang menceritakan tentang asbabun nuzul-nya surat ini, salah satu di antaranya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As Suddi. Ketika putera Rasulullah saw (Al Qasim) meninggal, Al ’Ashi bin Wail berkata bahwa Muhammad saw telah terputus keturunannya, maka turunlah surat Al Kautsar/108: 3 (Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah orang yang terputus).

Riwayat yang senada dikatakan bahwa ’Uqbah bin Abi Mua’ith berkata, ’Tidak seorang laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw, sehingga keturunannya terputus’. Ayat ini (Surat Al Kautsar/108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu (R. Ibn Jarir). (Lihat asbabun nuzul surat Al Kautsar, Qomaruddin Shaleh, dkk)

Para ulama memberikan beberapa pemahaman mengenai makna kata al kautsar sebagaimana berikut ini:

a. Sungai di Surga
Anas bin Malik mengatakan bahwa kami berada di sekeliling Rasul saw, tiba-tiba Beliau terlena sebentar kemudian Beliau mengangkat kepala dan bersabda, ’Diturunkan kepadaku tadi satu surah’. Lalu Beliau membaca surah Al Kautsar dan bersabda, ’Tahukah kalian apa al kautsar?'. Kami menjawab, ’Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui.' Lalu Beliau melanjutkan, ’Ia adalah sungai yang dijanjikan Tuhan kepadaku. Di sana terdapat banyak kebajikan. Ia adalah telaga yang banyak didatangi (untuk diminum) ummatku pada hari kiamat.’ (HR. Muslim).

Berdasar hadits ini mayoritas ulama mengatakan bahwa surat Al Kautsar diturunkan di Madinah, karena Anas bin Malik baru masuk Islam pada masa awal hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah.

b. Keturunan Nabi Muhammad saw
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa salah satu sebab turunnya ayat ini adalah tuduhan kafir Qurays kepada Rasulullah saw sebagai seseorang yang terputus keturunannya karena kematian puteranya. Ada ulama yang mengatakan bahwa tidak tepat jika Rasulullah saw dikatakan terputus keturunannya sebab ada keturunan Rasulullah saw yang berasal dari keturunan Fatimah (putri Rasulullah saw).

Salah satu pertimbangan pendapat ini adalah pernyataan Abi Bakrah, ’Aku mendengar Nabi saw yang ketika itu berada di atas mimbar dan Hasan berada di sampingnya, sekali memandang kepada hadirin dan sekali memandang kepada beliau, ’Anakku ini (sambil menunjuk kepada Hasan) adalah sayyid, semoga Allah melakukan ishlah melalui (jasa)-nya antara dua kelompok kaum Muslimin’ (HR. Bukhari)

c. Banyak Kuantitas atau Kualitas
Pendapat ini berdasar pada pernyataan Ibnu Abbas, ketika disampaikan pendapat yang menyatakan bahwa al kautsar adalah sungai di surga, beliau menjawab,’Itu sebagian dari al kautsar yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya’ (M. Qurays Syihab).

Artinya jika sungai di surga merupakan sebagian dari al kautsar yang dijanjikan Allah kepada NabiNya, berarti masih banyak lagi al kautsar-al kautsar lainnya. Oleh sebab itu ada ulama yang mengartikan al kautsar dikembalikan kepada makna harfiyah kata ini yaitu banyak, banyak dalam hal kualitas ataupun kuantitasnya.

Walaupun kata al kautsar pada konteks surat Al Kautsar ditujukan kepada Rasulullah saw (karena menggunakan kata ganti ka/kamu), namun tidak berlebihan kiranya jika kita juga berharap untuk memperolehnya. Apalagi jika dikaitkan dengan makna al kautsar yang dapat bermakna sangat luas sesuai dengan makna harfiyah kata.

Semoga kita juga memperoleh al kautsar--dapat minum telaga di surga, mempunyai keturunan shalih/shalihah, dan karunia Allah lainnya!

Monday, January 18, 2010

Jadwal pertandingan Piala dunia 2010

Jadwal pertandingan Piala dunia 2010 dan Saluran Resmi Piala dunia Pertandingan sepak bola paling bergengsi di dunia, dan paling ditunggu-tunggu pemirsa tanah air Indonesia, Piala Dunia 2010 south Africa.

Dengan Jadwal Pertandingan yang akan dimulai pada tanggal 11 juni sampai 11 juli 2010, dan di tayangkan di stasiun resmi piala dunia 2010 adalah stasiun RCTI dan Global Tv secara ekslusive sebagai Broadcaster untuk menyiarkan Piala Dunia 2010 South Afrika dan PT. Dunia Digital sebagai produsen decode "Matrik Bola


Jumat, 11 Juni

Grup A:
11 Juni 2010
21:00 Afrika Selatan v Meksiko, Soccer City, Johannesburg
12 Juni 2010
01:30 Uruguay v Prancis, Cape Town Stadium, Cape Town

17 Juni 2010
01:30 Afrika Selatan v Uruguay, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
17 Juni 2010
18:30 Prancis v Meksiko, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

22 Juni 2010
21:00 Meksiko v Uruguay, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
21:00 Prancis v Afrika Selatan, Free State Stadium, Bloemfontein

Grup B:
12 Juni 2010
18:30 Argentina v Nigeria, Ellis Park Stadium, Johannesburg
21:00 Korea Selatan v Yunani, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

17 Juni 2010
21:00 Argentina v Korea Selatan, Soccer City, Johannesburg
18 Juni 2010
01:30 Yunani v Nigeria, Free State Stadium, Bloemfontein

23 Juni 2010
01:30 Yunani v Argentina, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
01:30 Nigeria v Korea Selatan, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup C:
13 Juni 2010
01:30 Inggris v Amerika Serikat, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
13 Juni 2010
18:30 Aljazair v Slovenia, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

18 Juni 2010
21:00 Inggris v Aljazair, Cape Town Stadium, Cape Town
19 Juni 2010
01:30 Slovenia v Amerika Serikat, Ellis Park Stadium, Johannesburg

23 Juni 2010
21:00 Amerika Serikat v Aljazair, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
21:00 Slovenia v Inggris, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

Grup D:
13 Juni 2010
21:00 Jerman v Australia, Moses Mabhida Stadium, Durban
14 Juni 2010
01:30 Serbia v Ghana, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

18 Juni 2010
18:30 Jerman v Serbia, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
19 Juni 2010
18:30 Ghana v Australia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

24 Juni 2010
01:30 Australia v Serbia, Mbombela Stadium, Nelspruit
01:30 Ghana v Jerman, Soccer City, Johannesburg

Grup E:
14 Juni 2010
18:30 Belanda v Denmark, Soccer City, Johannesburg
21:00 Jepang v Kamerun, Free State Stadium, Bloemfontein

19 Juni 2010
21:00 Belanda v Jepang, Moses Mabhida Stadium, Durban
20 Juni 2010
01:30 Kamerun v Denmark, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

25 Juni 2010
01:30 Denmark v Jepang, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
01:30 Kamerun v Belanda, Cape Town Stadium, Cape Town

Grup F:
15 Juni 2010
01:30 Italia v Paraguay, Cape Town Stadium, Cape Town
15 Juni 2010
18:30 Selandia Baru v Slowakia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

20 Juni 2010
18:30 Italia v Selandia Baru, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Slowakia v Paraguay, Free State Stadium, Bloemfontein

24 Juni 2010
21:00 Paraguay v Selandia Baru, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
21:00 Slowakia v Italia, Ellis Park Stadium, Johannesburg

Grup G:
15 Juni 2010
21:00 Brasil v Korea Utara, Ellis Park Stadium, Johannesburg
16 Juni 2010
01:30 Pantai Gading v Portugal, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

21 Juni 2010
01:30 Brasil v Pantai Gading, Soccer City, Johannesburg
21 Juni 2010
18:30 Portugal v Korea Utara, Cape Town Stadium, Cape Town

25 Juni 2010
21:00 Korea Utara v Pantai Gading, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Portugal v Brasil, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup H:
16 Juni 2010
18:30 Spanyol v Swiss, Moses Mabhida Stadium, Durban
21:00 Honduras v Cili, Mbombela Stadium, Nelspruit

21 Juni 2010
21:00 Spanyol v Honduras, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
22 Juni 2010
01:30 Cili v Swiss, Ellis Park Stadium, Johannesburg

26 Juni 2010
01:30 Swiss v Honduras, Free State Stadium, Bloemfontein
01:30 Cili v Spanyol, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

16 Besar
26 Juni 2010, 21:00
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)

27 Juni 2010, 01:30
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)

27 Juni 2010, 21:00
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)

28 Juni 2010, 01:30
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)

28 Juni 2010, 21:00
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)

29 Juni 2010, 01:30
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)

29 Juni 2010, 21:00
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)

30 Juni 2010, 01:30
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)

Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)

3 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)

3 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)

4 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)

Semi-final
7 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)

8 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)

Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)

Final
12 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)

Sumber : http://www.dhaniels.com

Saturday, January 16, 2010

Letak Geografis "Kabupaten Cirebon "

Letak Geografis "Kabupaten Cirebon "

Kabupaten Cirebon adalah salah satu daerah di pesisir pantai utara Pulau Jawa dan merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Barat dari sebelah timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Posisi geografisnya cukup strategis karena dilintasi jalur pantai utara Jawa yang mempertemukan arus lalu lintas dari Jakarta, Bandung dan kota-kota Priangan Timur ke arah Jawa Tengah dan sebaliknya. Daerah ini mudah dijangkau baik menggunakan transportasi darat, laut dan udara.

Kabupaten Cirebon terletak di antara 1080 40’-1080 bujur timur dan 60 30’ – 70 00’ lintang selatan. Jarak terjauh arah barat-timur sepanjang 54 km dan utara-selatan 39 km dengan luas wilayah 990,36 km2 meliputi 40 kecamatan, 412 desa dan 12 kelurahan dengan ibukota kabupaten di Sumber.

Adapun batas wilayah Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:

Sebelah utara: Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon dan Laut Jawa

Sebelah selatan: Kabupaten Kuningan

Sebelah timur: Kabupaten Brebes

Sebelah barat: Kabupaten Majalengka


Posted by : ari_lk

Sumber : Website Resmi Pemerintah Kabupaten Cirebon

Tol Kanci - Pejagan

Wakil Menteri PU: Fisik Tol Kanci-Pejagan Siap


Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pekerjaan Umum menyatakan bahwa secara fisik bangunan, tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer yang menghubungkan Cirebon, Jawa Barat dengan Brebes, Jawa Tengah, sudah siap dioperasikan.

"Pada prinsipnya kami bekerjasama dengan Departemen Perhubungan dalam melaksanakan Uji Layak Operasi (ULO) Tol Kanci - Pejagan untuk memberikan rekomendasi ke Menteri PU," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, di Jakarta, Minggu.

Hermanto yang masih merangkap sebagai Dirjen Bina Marga Departemen PU mengatakan, segera setelah semua catatan ULO dipenuhi PT Bakrie Toll Road selaku operator tol Kanci - Pejagan, maka pemerintah melalui Menteri PU akan menetapkan pengoperasian jalan tol itu.

Hermanto mengatakan, Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan dan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum bekerja dalam satu tim melihat kelaikan fungsi jalan tol Kanci-Pejagan sebelum dibuka untuk publik.

Setelah melihat secara langsung, tim lintas departemen tersebut telah melaporkan bahwa progres fisik pekerjaan Tol Kanci-Pejagan jalur utama yang dilaksanakan PT Adhi Karya sudah selesai seluruhnya.

Hanya beberapa hal kecil saja yang tidak signifikan yang masih harus diselesaikan. Diantaranya seperti simpang susun Pejagan dan Overpass (jalan layang) Kramat Sampang bagian dari Tol Kanci Pejagan yang masih dalam perbaikan bersifat minor.

Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Bakrie Toll Road Harya Mitra Hidayat ketika dihubungi menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan dan masukan dari Departemen PU.

Harya menegaskan, BTR akan segera menyelesaikan beberapa catatan yang telah disampaikan tim pelaksana ULO, sehingga tol Kanci-Pejagan dapat segera beroperasi.

"Rekomendasi tim dari Departemen PU dan Departemen Perhubungan kami upayakan bisa selesai dalam waktu singkat. Sehingga jalan tol ini bisa beroperasi secepatnya," kata Harya.

Harya optimistis, ruas tol tersebut bisa dibuka secara resmi untuk publik sebelum berakhirnya masa kerja 100 hari Menteri PU.

Posted by : ari_lk
sumber : antaranews.com

DAFTAR NAMA BUPATI CIREBON

DAFTAR NAMA BUPATI CIREBON PERIODE TAHUN 1800 ~ Sekarang

1. 1800-1808 R. Sinuk (Muchamad)

2. 1808-1828 R. Ngabei Suradiningrat

3. 1828-1843 Kanjeng Kyai R.Adipati Baudenda Suraadiningrat

4. 1843-1847 R. Tumenggung Baudenda Suraadiningrat

5. 1847-1877 R. Adipati Suryadirja

6. 1877-1902 R. Adipati Suraadiningrat

7. 1902-1918 R. Adipati Salmon Salam Suryadiningrat

8. 1920-1927 R. M.Panji Ariodinoto

9. 1928-1942 R. Tg. Suriadi(Aria,Adipati,Pangeran)

10.1942-1943 M. Sewaka

11. 1943-1945 M. Oemar Said

12. 1945-1947 Mr. R. Ma'mun Sumadipraja

13. 1947-1950 R. Sidik Bratadirdja

14. 1950-1951 R. Mochamad Michrad

15. 1951-1954 M. Radi Martadinata

16. 1954-1956 R. Moestofa Soerjadi

17. 1956-1957 R. Djoko Sa'id Prawiro Widjojo

18. 1957-1958 R.Sulaeman Tanudiradja (Pd. Bupati Cirebon)

19. 1957-1958 Machbub Badjurie (Kepala Daerah)

20. 1958-1960 R. Kamar Suriawidjaya (Pd. Bupati Cirebon)

21. 1960-1965 R. Harun Zainal Abidin (Bupati KDh Cirebon)

22. 1965-1966 R. Soemitro (Pj. Bupati KDh Cirebon)

23. 1966-1973 Kol. Inf. H.R. Anwar Soetisna

24. 1973-1978 Kol. Inf Hasan Sugandhi

25. 1978-1983 Drs. H. Mr. Gunawan Bratasasmita

26. 1983-1988 Kol. Caj. H. Memed Tohir

27. 1988-1993 Kol. Art. H. Suwendho

28. 1993-1998 Kol. Kav. H. Rachmat Djoehana

29. 1998-2003 H. Sutisna SH

30. 2003 - 2008 Drs. H. Dedi Supardi MM

31. 2008 - sekarang Drs. H. Dedi Supardi MM


Posted by : Ari_lk

Sumber : Website Resmi Pemerintah Kabupaten Cirebon

Wagub Hadiri Pesta Giling Gula di Sindanglaut

Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Dede Yusuf menghadiri acara Selamatan Giling Pabrik Gula Sindanglaut di Kecamatan Lemahabang, Selasa, 19 Mei 2009. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Cirebon, H. Ason Sukasa serta Ketua DPD APTRI Jabar, HM. Anwar Asmali.

Pada kesempatan tersebut Wagub juga berkesempatan untuk bermalam di rumah penduduk demi mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Komoditi tebu merupakan komoditi unggulan Tingkat Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat dan Nasional yang berwawasan agroindustri dan agribisnis dengan melibatkan petani, pabrik gula, koperasi, bank pelaksana dan instansi dinas terkait lainnya.

Keberhasilan program pengembangan tebu rakyat berkat adanya kerjasama dengan menjalin hubungan kemitraan antara para pelaku pergulaan baik pada on farm maupun off farm. Pada tahun 2008-2009 program tebu rakyat di wilayah PG Sindanglaut 2.679,478 ha, dengan produktivitas tebu 722 kuintal dan rendemen 7,50 akan diperoleh hablur gula 144.606 kuintal. Sedangkan untuk kabupaten Cirebon, dengan areal 7.603,382 ha, serta produktivitas tebu 761 kuintal dan rendemen 7,32%, diperoleh hablur gula 44,21 kuintal.

Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan sangat mendukung adanya industri pergulaan oleh karena itu berbagai program kegiatan baik dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN banyak digulirkan untuk pengembangan tebu rakyat.

posted by : ari
sumber : Website resmi Pemerintahan kabupaten Cirebon